BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jawa
Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menaruh perhatian lebih
pada bidang peternakan khususnya ternak ruminansia. Setiap tahun populasi sapi
di Jawa Timur terus meningkat dan
memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat Jawa timur.
Selain memberikan efek positif, Industri peternakan pun memberikan efek negatif
salah satunya pada lingkungan.
Desa
Pandesari merupakan salah satu desa di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Salah
satu mata pencaharian masyarakat di Desa Pandesari adalah mayoritas bekerja
sebagai petani sayur dan peternak sapi perah. Peternak sapi perah dipelihara
secara tradisional di sekitar tempat tinggal. Setiap hari peternakan sapi perah
tersebut menghasilkan limbah berupa feses yang kemudian dimanfaatkan oleh para
peternak menjadi biogas. Pada sistem biogas tersebut juga masih menimbulkan
permasalahan karena limbah sisa biogas yang berupa lumpur (sludge) dibuang di aliran sungai dan membuat sungai menjadi dangkal
dan menimbulkan air sungai meluap ketika hujan.
Selama
ini dalam penyelesaian limbah biogas ini belum ada solusi penyelesaiannya
dikarenakan dilihat dari segi kondisi masyarakatnya, masyarakat Desa Pandesari
tinggal di area yang cukup sempit dan tidak ada lagi lahan untuk membuang
limbah biogas tersebut.
Oleh
karena itu, penulis bermaksud memanfaatkan limbah biogas (sludge) tersebut menjadi suatu kerajinan khas keramik yang kemudian
akan dijadikan souvenir khas kota Malang. Harapannya dengan adanya inovasi ini
bisa menjadi solusi penanganan limbah biogas serta meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana
penerapan pemanfaatan sludge menjadi kerajinan khas Kota Malang dalam upaya mengatasi limbah sludge di Desa
Pandesari Kecamatan Pujon Kota Malang.
1.3 Tujuan
a.
Sebagai suatu bentuk kontribusi
mahasiswa dalam memajukan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
b.
Pelatihan pemanfaatan sludge menjadi
kerajinan keramik diharapkan mampu menambah pendapatan masyarakat.
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat yang bisa diperoleh dari program
ini diantaranya adalah sebgai berikut:
a.
Lingkungan
-
Mengatasi permasalahan terhadap
banyaknya limbah biogas di Desa Pandesari yang selama ini langsung dibuang ke
sungai
-
Mengatasi permasalahan pendangkalan
sungai
b.
Masyarakat
-
Memberikan alternatif usaha kreatif guna
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Pandesari
-
Memberikan pemahaman dan edukasi
terhadap upaya penanganan limbah
BAB
II
GAMBARAN UTAMA PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki
daerah-daerah pertanian dan peternakan yang menyebar di penjuru daerah. Terutama
Dusun Sebaloh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur yang
merupakan salah satu sentra peternakan sapi perah yang berada di daerah dataran
tinggi. Sapi perah yang banyak jumlahnya ini menghasilkan limbah kotoran ternak
(fases) yang melimpah. Satu ekor sapi perah dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg
kotoran tiap harinya Rahayu (2009). Selama ini, limbah tersebut dijadikan
biogas,tetapi dari penggunaan biogas tersebut juga menghasilkan limbah (sludge) yang tanpa dilakukan pengolahan dan
di buang ke aliran selokan peternak yang kemudin menuju ke sungai-sungai kecil
sekitarnya, dampak dari limbah (sludge) tersebut akan mengendap dialiran sungai
yang dapat mengakibatkan peluapan debit air. Limbah biogas adalah bahan
keluaran dari sisa proses pembuatan biogasbentuknya berupa
lumpur (sludge) menurut Nugroho (2006).
Oleh karna itu perlu dislenggarakan suatu upaya penyuluhan tentang pengolahan
limbah (sludge) tersebut.
Selain
itu, dari aspek
sosiokultural penerapan teknologi
baru kepada masyarakat merupakan suatu tantangan tersendiri
akibat rendahnya latar
belakang pendidikan, pengetahuan
dan wawasan yang
mereka miliki. Begitu juga dengan
penerapan teknologi pengolahan limbah (sludge) Pratama (2014). Dalam
praktiknya, limbah keluaran degester biogas hanya dibuang begitu saja dan hanya
sebagian orang yang memanfaatkannya. Sisa dari pengeluaran degester
berupa lumpur (sludge) dapat digunakan sebagai
kerajinan souvenir maupun dijadikan pupuk, pemanfaatan lumpur keluaran biogas
ini dapat memberikan
keuntungan untuk menekan biaya
produksi pakan maupun konsentrat yang semakin hari semakin meningkat. Adapun tujuan
dari kegiatan pengolahan ini
adalah: (1) memberi masukan kepada
masyarakat tentang pemanfaatan
limbah biogas dari
kotoran ternak bagi kepentingan
masyarakat petani dan peternak;
(2) memberikan informasi
kepada masyarakat tentang aspek
sosio-kultural penerapan teknologi pengolahan limbah biogas
dalam rangka perintisan
wirausaha baru; dan (3) mengkaji prospek penerapan teknologi
pengolahan limbah biogas yang terkait dengan
aspek community developmentuntuk jangka yang lebih panjang.
2.2 Gambaran Umum Masyarakat
Sasaran
Mayoritas mata pencarian masyarakat di Dusun Sebaloh
Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang bekerja sebagai peternak sapi
perah.Salah satu kendala dalam peternakan sapi perah di Dusun Sebaloh adalah
masalah limbah kotoran sapi (fases) maupun limbah biogas (sludge) yang rata –
rata dibuang ke selokan. Limbah (sludge) yang dibuang sangat erat kaitanya
dengan pencemaran/peluapan debit air yang ada di sungai-sungai sekitar, sehingga
menimbulkan penyumbatan air yang akan di alirkan ke sawah-sawah. Selain itu warga
masyarakat dusun tersebut pun belum pernah ada yang melakukan pengolahan limbah
yang berupa dijadikan pupuk maupun dijadikan kerajinan souvenir.Sehingga perlu
adanya suatu program penyuluhan yang mengajarkan beberapa metode/inovasi untuk
pengolahan limbah tersebut.
Permasalahan yang ada di peternakan tersebut yaitu
berupa limbah sapi yang berupa (fases) maupun limbah biogas (sludge) yang belum
dilakukan pengolahan secara maksimal.Menurut Mudjalipah (2014). Suatu usaha
pengolahan dapat berjalan
lancar jika didukung
dengan bahan baku
dan bahan pendukung dalam jumlah tertentu. Tersedianya bahan baku secara
stabil merupakan salah satu syarat agar suatu usaha pengolahan dapat beroperasi
secara lancar dari segi teknik maupun finansial. Dari keterangan tersebut bisa
disimpulkan bahwa bahan baku dari dusun tersebut sudah cukup yang berupa limbah
fases maupun sludge sehingga dapat dilakukan pengolahan.Tetapi yang
dipermasalah kansaat ini yaitu dari bahan pendukung yang berupa ide/inovasi
mapun dari segi finansialnya.Dari pemasalahan tersebut bisa diberikan gambaran solusinya
yaitu yang berupa bahan pendukung dengan cara mengoptimalkan limah gas (sludge)
menjadi kerjinan tangan khas Malang, kemudian untuk limbah (fases) bisa dijadikan
pupuk sebagai pengganti pupuk ayam. Sedangkan untuk segi finansialnya kita bisa
mengajukan proposal kewirausahaan kepada pemerintah setempat,ataupun meminta
untuk dilakukanya program penyuluhan.
Masyarakat yang dijadikan sebagai target sasaran program penyuluhan ini adalah
para peternak dan masyarakat yang sudah/mau akan menggunakan biogas dari Dusun
Sebaloh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Mengapa masyarakat
tersebut dan para peternak yang dijadikan sasaran program penyuluhan karena masyarakat
yang ada didusun sebaloh ini mayoritas mata pencarianya adalah peternak
sekaligus petani. Pemilihan sasaran
kegiatan ini diambil dengan pertimbangan
mereka dapat memberikan informasi tentang
penerapan teknologi pengolahan
limbah yang maksimal yang mereka miliki
kepada keluarga, tetangga maupun peternak sapi lain di sekitar dusun sebaloh.Sehingga
bisa mengatasi/memperkecil permasalahan yang mengenai limbah agar tidak
mencemari lingkungan sekitar dan dapat menekan jumlah produksi kebutuhan
pakan/konsentrat dari hasil pengolahan tersebut.
BAB III
METODE
PENYULUHAN
3.1
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
program ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:
a.
Survey lokasi
Kegiatan ini
ditujukan untuk pengamatan kondisi dan potensi daerah peternakan yang akan
diadakan penyuluhan dan pelatihan, serta melakukan interaksi awal dengan
masyarakat di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kota Malang.
b.
Konsolidasi dengan pihak terkait
Kegiatan ini merupakan pengenalan dan
konsolidasi kepada pihak-pihak terkait guna terlaksananya kegiatan penyuluhan.
Dimulai dari perizinan di tingkat Kepala Desa hingga ke Kelompok peternak.
c.
Sosialisasi I: Penyuluhan teoritis
Kegiatan ini
dilakukan setelah konsolidasi dengan
pihak terkait telah tercapai. Penyuluhan teknis dilakukan dengan
memberikan pemahaman secara teoritis
cara mengolah sludge menjadi kerajinan keramik.
d.
Persiapan teknis
Kegiatan ini akan disiapkan peralatan
dan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses pembuatan kerajinan keramik
berbahan sludge.
e.
Sosialisasi II: Pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat
Dilakukan pelatihan pembuatan kerajinan
keramik berbahan dasar sludge
f.
Monitoring
Dilakukan evaluasi terhadap kegiatan
proses pembuatan keramik berbahan dasar sludge.
g.
Sosialisasi III: Pemasaran
Kegiatan ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pusat oleh-oleh
yang berada di Kawasan wisata Kota Malang
h.
Monitoring pemasaran
Dilakukan pengecekan
terhadap kuantitas barang yang terjual.
i.
Evaluasi Akhir
Dilakukan
evaluasi terhadap kegiatan produksi maupun pemasaran.
3.2 Gambaran Teknologi
Keramik yang
akan diproduksi berbahan dasar sludge dan tanah liat dengan perbandingan 1:1.
Adapun proses pembuatannya adalah sebgai berikut:
1. Dibuat Adonan
2. Dibentuk sesuai Keinginan
3. Dijemur
4. Dibakar5. Diwarnai
Gambar
1. Metode Pembuatan
3.3
Jadwal Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|||||||
Bulan
ke-1
|
Bulan
ke-2
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Survey Lokasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Konsolidasi dengan pihak terkait
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penyuluhan teoritis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Persiapan teknis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pelatihan pembuatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Monitoring
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Monitoring pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.4 Media Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan
dalam program ini adalah sebagai berikut:
a. LCD
b. Praktek
langsung
DAFTAR
PUSTAKA
Mudjalipah Siti,Salundik Dohong, Ani
Suryan, Amalia Fitria.2014. Pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas
menggunakan digester dua tahap pada berbagai konsentrasi palm oil-mill effluent
dan lumpur aktif. Agritech, Vol.34,
No. 1
Nugroho
Rudi,Ikbal.2006. pengolahan sludge dengan proses biologis anaerobik.jurnal teknologi lingkungan.P3TL-BPPT.
7(1).80-89
Pratama
Dani Putra, Bambang Susilo, Wahyunanto Agung Nugroho, dan Ary Mustofa Ahmad.2014.Analisis Finansial
Pengolahan Limbah Biogas Menjadi Pellet Ikan dan Pupuk Organik Cair. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem.Vol. 2 No. 1. 53-64
Rahayu
Sugi, Dyah Purwaningsih, dan Pujianto.2009. Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi
Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek Sosio Kulturalnya.
Inotek. Volume 13. Nomor 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar